DIARE
Adalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3x sehari
PENYEBAB
1.
Bakteri : E.coli, Salmonella, Shigella, Vibrio
cholera, Streptokokus, Staphyllococus, dll
2.
Parasit : Protozoa, Cacing
3.
Virus : Rotavirus, Adenovirus
Penyebab tersering pada orang dewasa:
-
E. Coli
-
V. Cholerae
-
Aeromonas Sp
GEJALA KLINIS
Diare yang mendadak atau akut dapat disertai muntah dan atau
demam, tenesmus, hematoschezia, nyeri perut atau kejang perut.
Diare yang berlangsung beberapa waktu tanpa penanggulangan
medis yang adekuat dapat menyebabkan kematin karena kekurangan cairan yang
mengakibatkan renjatan hipovolemik atau karena gangguan biokimia berupa
asidosis metabolic yang lanjut.
Karena kehilangan cairan, seseorang akan merasa haus, berat
badan berkurang, mata mejadi cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor
kulit menurun serta suara menjadi serak.
Gangguan kardiovascular pada tahap hipovolemik yang berat
dapat berupa renjatan dengan tanda-tanda :
-
Denyut nadi yang cepat (>120x/menit)
-
Tekanan darah menurun sampai tidak terukur
-
Gelisah
-
Pucat
-
Ujung-ujun-g ekstremitas dingin
-
Kadang sianosis
Karena kehilangan kalium pada diare akut juga dapat timbul
aritmia jantung.
Penurunan tekanan darah menyebabkan perfusi ginjal menurun
dan bisa menimbulkan anuria.
Bila keadaan ini tidak segera diatasi akan timbul penyulit
berupa nekrosis tubulus ginjal akut yang bisa berlanjut menjadi gagal ginjal
akut.
Bila keadaan asidosis metabolic lebih berat, akan terjadi
ketidak seimbangan pada aliran darah sehinggan terjadi pemusatan aliran di
paru-paru.
Hal ini penting karena dapat menyebabkan edema paru pada
pasien yang menerima rehidrasi cairan intravena tanpa alkali.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diperlukan dalam penatalaksanaan diare akut karena infeksi, sehingga terapi menjadi lebih
terarah
PENATALAKSANAAN
1. Rehidrasi (prioritas utama
pengobatan)
2. Melakukan pemeriksaan untuk
identifikasi penyebab, seperti :
b. Astrup
c. Elektrolit
d. Ureu, creatinine
e. Berat jenis plasma
f.
Urine
lengkap
g. Tinja lengkap/biakan tinja
3.
Terapi
simtomatik
Pemberian terapi simtomatik harus
berhati-hati karena bisa memperburuk keadaan
4.
Terapi
definitive
Pemberian antimikroba atau antibiotik
diberikan sesuai penyebab
Pada infeksi saluran cerna pencegahan sangat penting
Higiene perorangan
Sanitasi lingkungan
Imunitas melalui vaksinasi
Secara klinis, diare karena infeksi akut dapat digolongkan menjadi 2
golongan, yaitu:
1. Koleriform : diare berupa cairan saja
2. Disenteriform : pada diare terdapat
lendir kental dan kadang-kadang darah
No comments:
Post a Comment