About

Monday 7 August 2017

DIARE

DIARE

Adalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3x sehari

PENYEBAB
1.       Bakteri : E.coli, Salmonella, Shigella, Vibrio cholera, Streptokokus, Staphyllococus, dll
2.       Parasit : Protozoa, Cacing
3.       Virus : Rotavirus, Adenovirus
Penyebab tersering pada orang dewasa:
-          E. Coli
-          V. Cholerae
-          Aeromonas Sp

GEJALA KLINIS
Diare yang mendadak atau akut dapat disertai muntah dan atau demam, tenesmus, hematoschezia, nyeri perut atau kejang perut.
Diare yang berlangsung beberapa waktu tanpa penanggulangan medis yang adekuat dapat menyebabkan kematin karena kekurangan cairan yang mengakibatkan renjatan hipovolemik atau karena gangguan biokimia berupa asidosis metabolic yang lanjut.
Karena kehilangan cairan, seseorang akan merasa haus, berat badan berkurang, mata mejadi cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun serta suara menjadi serak.
Gangguan kardiovascular pada tahap hipovolemik yang berat dapat berupa renjatan dengan tanda-tanda :
-          Denyut nadi yang cepat (>120x/menit)
-          Tekanan darah menurun sampai tidak terukur
-          Gelisah
-          Pucat
-          Ujung-ujun-g ekstremitas dingin
-          Kadang sianosis
Karena kehilangan kalium pada diare akut juga dapat timbul aritmia jantung.
Penurunan tekanan darah menyebabkan perfusi ginjal menurun dan bisa menimbulkan anuria.
Bila keadaan ini tidak segera diatasi akan timbul penyulit berupa nekrosis tubulus ginjal akut yang bisa berlanjut menjadi gagal ginjal akut.
Bila keadaan asidosis metabolic lebih berat, akan terjadi ketidak seimbangan pada aliran darah sehinggan terjadi pemusatan aliran di paru-paru.
Hal ini penting karena dapat menyebabkan edema paru pada pasien yang menerima rehidrasi cairan intravena tanpa alkali.

PEMERIKSAAN PENUNJANG       
Diperlukan dalam penatalaksanaan diare akut  karena infeksi, sehingga terapi menjadi lebih terarah

PENATALAKSANAAN
1.      Rehidrasi (prioritas utama pengobatan)
2.      Melakukan pemeriksaan untuk identifikasi penyebab, seperti :
a.      Pemeriksaan darah tepi lengkap
b.      Astrup
c.       Elektrolit
d.      Ureu, creatinine
e.      Berat jenis plasma
f.        Urine lengkap
g.      Tinja lengkap/biakan tinja
3.      Terapi simtomatik
Pemberian terapi simtomatik harus berhati-hati karena bisa memperburuk keadaan
4.      Terapi definitive
Pemberian antimikroba atau antibiotik diberikan sesuai penyebab

Pada infeksi saluran cerna pencegahan sangat penting

Higiene perorangan
Sanitasi lingkungan
Imunitas melalui vaksinasi

Secara klinis, diare karena infeksi akut dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu:

1.      Koleriform : diare berupa cairan saja
2.      Disenteriform : pada diare terdapat lendir kental dan kadang-kadang darah






No comments: