DEMAM DENGUE atau DENGUE FEVER adalah penyakit yang terutama
terdapat pada anak remaja atau orang dewasa.
GEJALA
Suhu meningkat disertai sakit kepala
Nyeri hebat pada otot dan tulang (break bone fever)
Mual, kadang muntah, batuk ringan
Kadang terdapat pembengkakan sekitar mata, injeksi
konjungtiva, lakrimasi dan fotofobia, pegal otot mata
Eksantem klasik
ditemukan dalam 2 fase
Mula-mula pada awal demam (initial rash) jelas pada muka dan
dada, berlangsung beberapa jam
Terminal rash pada hari ke 3-6, awalnya berbentuk macula
besar kemudian timbul bercak petekia pada dasarnya.
Terlihat di lengan dan kaki dan menjalar cepat keseluruh
tubuh.
Saat suhu turun kenormal, ruam berkurang dan cepat
menghilang, bekasnya kadang terasa gatal.
Pada sebagian pasien ditemukan kurva suhu yang bifasik
(saddle back fever).
Pemeriksaan fisik hampir tidak ditemukan kelainan
Nadi awal cepat kemudian normal dan kadang melambat, lidah
sering kotor dan kadang susah buang air besar.
Pada pasien DHF
Gejala perdarahan mulai hari ke 3 atau ke 5 berupa petekie,
purpura, ekimosis, hematemesis, melena dan epistaksis.
Hati umumnya membesar dan nyeri tekan.
Pada pasien DSS
Gejala renjatan ditandai dengan kulit lembab dan dingin ,
sianosis perifer terutama pada ujung hidung, jari-jari tangan dan kaki serta
dijumpai pula penurunan tekanan darah.
Renjatan biasanya pada saat demam atau saat demam turun,
yaitu antara hari ke 3 dan hari ke 7
penyakit.
Bila penatalaksanaan renjatan
tidak sempurna, pasien bisa mengalami irreversible shock.
ETIOLOGI atau PENYEBAB
Virus dengue
Dengan vektor utamanya adalah
: nyamuk Aedes aegypti disamping Aedes albopictus
Vektor ini bersarang di :
bejana berisi air jernih dan tawar seperti bak mandi, drum penampung air, kaleng
bekas dan lain-lain.
Adanya vector tersebut berhubungan dengan :
1. Kebiasaan
masyarakat menampung air bersih untuk keperluan sehari-hari
2. Sanitasi
lingkungan yang kurang baik
3. Kurang
tersedianya air bersih
Daerah yang terjangkit adalah wilayah dengan penduduk karena:
1. Jarak
antar rumah berdekatan yang memungkinkan penularan (jarak terbang nyamuk 40-100
meter)
2. A.aegypti
betina mempunyai kebiasaan menggigit berulang yaitu menggigit beberapa orang secara
bergantian dalam waktu singkat
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Leukopeni terlihat pada hari
ke 2 atau ke 3
Sel-sel eosinophil sangat
berkurang
Trobositopenia dan
hemokonsentrasi umumnya sering terjadi
Uji tourniquet positif
merupakan pemeriksaan yang penting
Masa pembekuan masih dalam
batas normal, tetapi masa perdarahan biasanya memanjang
DIAGNOSIS
Kriteria klinis Demam Dengue:
1. Suhu
badan meninggi secara tiba-tiba
2. Demam
berlangsung beberapa hari
3. Kurva
demam menyerupai pelana kuda
4. Nyeri
otot dan persendian
5. Adanya
ruam pada kulit
6. Leukopenia
KRITERIA KLINIS DEMAM
BERDARAH MENURUT WHO (1986) :
1. Demam
akut yang tetap tinggi selama 2-7 hari, kemudian turun secara lisis. Demam
disertai gela tidak spesifik seperti anoreksia, lemah, nyeri punggung, tulang,
persendian dan kepala
2. Manifestasi
perdarahan : uji tourniquet positif, petekia, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis, melena.
3. Pembesaran
hati yang nyeri tekan tanpa icterus
4. Dengan
atau tanpa renjatan
Renjatan
biasanya terjadi pada saat demam menurun
(hari ke 3 dan ke 7 sakit)
Bila terjadi
renjatan biasanya mempunyai prognosis buruk
5. Kenaikan
nilai hematocrit atau hemokonsentrasi
PENATALAKSANAAN
1. Tirah
baring
2. Makan
lunak
Dianjurkan
minum 1,5 – 2 liter/24 jam
3. Obat-obatan
yang bersifat simtomatis
4. Antibiotik
bila khawatir ada infeksi sekunder
Pasien DHF perlu observasi teliti terhadap penemuan dini tanpa
renjatan, yaitu :
1. Keadaan
umum memburuk
2. Hati
makin membesar
3. Masa
perdarahan memanjang karena trombositopenia
4. Hematokrit
meninggi pada pemeriksaan berkala
TRANSFUSI DILAKUKAN
PADA :
1. Pasien
dengan perdarahan yang membahayakan (hematemesis dan melena)
2. Pasien
DSS yang pada pemeriksaan berkala terdapat penurunan kadar Hb dan Ht
PROGNOSIS
Kematian karena demam dengue
hampir tidak ada, sebaliknya pada DHF/DSS kematian cukup tinggi
No comments:
Post a Comment